Rabu, 10 Desember 2014

Standar Sistem Pengukuran

Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
                    Merupakan teknik dan cara pengukuran kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu.
dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Metode sipat datar,
2. Pengukuran Trigonometris
3. Pengukuran Barometris.

1. Metode sipat datar
               Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan menggunakan rambu ukur. Hingga saat ini, pengukuran beda tinggi dengan menggunakan metode sipat datar optis masih merupakan cara pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar vertikal (KDV) dinyatakan sebagai batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar pergi dan pulang. 

2. Pengukuran Trigonometris 
               Perolehan beda tinggi melalui jarak langsung teropong terhadap beda tinggi dengan memperhitungkan tinggi alat, sudut vertikal (zenith atau inklinasi) serta tinggi garis bidik yang diwakili oleh benang tengah rambu ukur.

3. Pengukuran Barometris. 
Mengukur beda tekanan atmosfer. Pengukuran tinggi dengan menggunakan metode barometris dilakukan dengan menggunakan sebuah barometer sebagai alat utama.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar